Pembukaan: Kala saya menyerahkan trotoar parkir convertible dan memasuki pintu atas terminal TWA nan dibangun Eero Saarinen melalui atapnya nan hal dan menyarankan lega Bandara Internasional JFK lega yaum fungsi — paksa kerja raja menengah September, analog sekali tidak jadi, saya nang terkenal, mengalami perubahan, selain dari counter check-in penumpang nan diapit setuju ala pada gatra nan diubah. Mungkin itu betul-betul percaya sentuhan. Rada-rada agak tangga dan setelah itu menesal nang mengarah ke lounge cekung nan awam, saya mengungkapkan papan pendatang dan keberangkatan solari, lawatan panel secara berkala membalik dan memutar seperti chip poker nang menumpuk, tetapi mereka hanya menemukan kotak-kotak titik terendah. Tidak jadi nomor penerbangan, tidak lahir periode, dan tidak berdiri tujuan. Lagi melalui pemandangan pesawat karya besar ala jalan atas cermin ke ubin ke langit-langit menampilkan livery TWA merah-putih, namun hanya kekurangan tunggal motor jet, tujuan saya yaum ini hanya parakuat diberi merek “masa lalu historis” atau, bahkan “Warisan Penerbangan.” Mungkin itu cocok untuk “bagasi” nang saya bawa: a-on-on nan terdiri dari clipboard bersama via pena. Pemandangan atas pada terhadap berkenaan saya ialah seseorang nan pingsan. Madah -puji-pujian interval ditambah warta nan bergema ala kepala saya menyampaikan saya hanya slot gacor deposit 5 ribu untuk nang tidak saya ikuti. “TWA Starstream Flight 802 ke Paris, waktu ini terbang pada Gerbang 1,” lafal mereka. Inti saya, mengamati lokasi lega Brass Rail Cafe nan dulunya terkenal dan awam menuju terminal ganda nang menghubungkan botol-bumbung bahkan mengunjungi kini ditutupi via karpet cili violet ke tempat keberangkatan, saya sepenuhnya memperkirakan untuk mengambil tunggal atau lebih Boeing 707-320B via hidung radome nang runcing, hidung radome, sayap memukul 35 derajat, dan Pratt dan Whitney JT3D-3B per rasio bypass Turbofan nan maha- rendah. Walaki demikian, Lockheed L-1649A Starliner Constellation, mewakili kemajuan top-of-piston, mengindikasikan bahwa ketika nan dilestarikan dan digambarkan “cukup luar sana” bukanlah orang seorang nan pikiran saya mengecek mendorong saya tetap jebrol “atas asal.” Padahal, itu berdasar -berdasar 20 tahun sebelumnya, dari sembilan belas enam puluhan, dan saya telah memasuki badan nan disimpan dari batas hidup Anda. Terminal TWA: Sebagai atmosfer, representasi, dan peningkatan dari maskapai slot gacor deposit 5 ribu penerbangan komersial nan memenuhi yuda II nang difasilitasi secara pengetahuan, dan lagi Bandara Global Idlewild nang era itu bernama Evolusinya dihasilkan dari itu, terminal TWA itu dan terutama ialah pengertian estetika aturan dari segala sesuatu. Sira menangkap sensasi penerbangan lewat cangkangnya nan segi sayap ditambah cairan, memprakarsai interior atas bawahnya. Farik per banyaknya akomodasi soliter nan menyusun soliter, berbagai frekuensi udara, iya melacak radiks-usulnya hingga tahun 1954 kala yurisdiksi pelabuhan Big Apple merancang pendapat kota terminalnya. Mengantisipasi perlunya infrastruktur untuk menyervis melawan peningkatan kegandrungan perjalanan, sira menyelesaikan persiapan nan melaluinya rada tiap(-tiap) fasilitator tinggi tata letak, membangun, dan mengerjakan terminal pribadinya, menumbuhkan, dalam cara, mengumpulkan model. Walaki kelonggaran TWA adalah reaksi bentuk untuk rencana hakikat Yurisdiksi Pelabuhan, aliansi maskapai ialah pada antara niatnya sejak awal, sebagaimana dinyatakan per Tip uang lelah uang rokok Proyek, nang awalnya uber infrastruktur guna nan efisien, walakin nan kedua berharap “memberikan TWA via iklan dan pemasaran, masyarakat, dan perhatian” lewat itu.
Leave a Reply